Konfigurasi High Availability (HA) di Proxmox

Konfigurasi High Availability (HA) di Proxmox

 

Hello, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk memberikan tutorial konfigurasi high availability (HA) pada Proxmox Virtual Environment (PVE) versi 7.4-3. Dengan adanya high availability tentunya kita dapat meminimalkan dampak down time yang di akibatkan karena adanya masalah pada node server fisik. High availability memungkinkan virtual machine yang ada di dalam proxmox untuk terhubung ke node server fisik lain yang sudah tergabung dalam cluster, jika node server fisik virtual machine tersebut mati atau mengalami masalah maka virtual machine akan berpindah ke node server fisik yang lain dan otomatis menyala. Jadi dengan adanya fitur ini sangat memudahkan pekerjaan seorang system administrator.

Pada tutorial ini saya memiliki tiga node dan di salah satu node (pve1 / max) telah terdapat sebuah VM. Ketiga node tersebut telah terkonfigurasi cluster dan ceph storage. Untuk detail topologi yang digunakan pada tutorial ini dapat dilihat pada gambar dibawah. Sebelum melakukan konfigurasi ada beberapa system requirement di pve.proxmox.com/wiki/High_Availability_Cluster#System_requirements yang perlu diperhatikan.

Baiklah tanpa berlama-lama berikut langkah-langkah untuk konfigurasi HA pada Proxmox :
1. Pertama kita akan memasukan selurruh node ke dalam grup HA. Klik Datacenter, kemudian masuk ke menu HA > Groups dan klik Create. Lalu akan muncul tampilan Create: HA Group, pada tampilan ini silahkan masukan nama grup pada parameter ID. Selanjutnya pilih node yang akan dimasukan ke dalam HA grup dengan memberikannya tanda centang, jika sudah silahkan klik Create.

2. Jika sudah membuat grup HA, langkah selanjutnya menambahkan virtual machine atau container ke dalam resource HA. Klik menu HA, kemudian pada bagian resources klik Add. Lalu pilih vm atau container yang akan dimasukan ke resources pada parameter VM dan pilih grup HA yang telah dibuat pada parameter Group. Pada tahap ini terdapat satu parameter lagi yang perlu diperhatikan yaitu Request State, parameter ini digunakan untuk menentukan perlakukan kepada VM setelah berpindah ke node server fisik yang lain. Terdapat beberapa state yang dapat digunakan pada parameter ini. Jika sudah silahkan klik Add.

3. Berikut tampilan dari HA yang telah kita konfigurasi.

4. Untuk mencoba konfigurasi HA yang telah kita buat, silahkan matikan node server fisik dimana VM berada. Jika berhasil maka VM tersebut akan berpindah ke node server fisik yang lain.

Demikianlah uraian singkat langkah-langkah konfigurasi HA pada proxmox, semoga tutorial ini bermanfaat dan sekian terima kasih.

Referensi :

Konfigurasi Ceph Storage Pada Proxmox

Konfigurasi Ceph Storage Pada Proxmox

 

Hello, Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk memberikan tutorial bagaimana mengkonfigurasi ceph storage pada Proxmox VE (Virtual Environment) versi 7.4-3. Ceph sendiri merupakan sebuah platform storage open source yang diperuntukan untuk solusi storage modern. Dengan adanya Ceph memungkinkan kita untuk mengembangkan storage ke level dengan kapasitas yang lebih besar tanpa mengkhawatirkan akan terjadinya single point of failure untuk aplikasi atau service yang memerlukan storage yang fleksibel dan high avaibility.

Sebelum menerapkan ceph storage pada proxmox ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah jumlah minimal node adalah tiga dan telah terkonfigurasi cluster node. Jika belum memahami langkah mengkonfigurasi cluster node pada proxmox dapat dilihat di ferryardiansyah.my.id/2023/08/konfigurasi-cluster-node-.html. Untuk detail dari hal yang perlu diperhatikan sebelum menerapkan ceph storage pada proxmox dapat dilihat di pve.proxmox.com/wiki/Deploy_Hyper-Converged_Ceph_Cluster#_precondition.

Pada tutorial ini saya memiliki tiga node yang telah berada pada satu cluster dan jaringan yang sama, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah. Sedangkan untuk spesifikasi storage saya menggunakan dua storage, dimana storage pertama sebesar 100 GB untuk operating system proxmox itu sendiri dan storage kedua sebesar 100 GB juga yang akan di alokasikan untuk konfigurasi Ceph.

Karena tutorial ini cukup panjang saya akan mencoba untuk mengelompokannya menjadi lima tahap, yaitu :
A. Konfigurasi Repository.
B. Install Ceph.
C. Konfigurasi Ceph Monitor dan Manager.
D. Konfigurasi OSD.
E. Konfigurasi Pools.

Baiklah tanpa berlama berikut langkah untuk mengkonfigurasi Ceph Storage pada Proxmox :
A. Konfigurasi Repository.
1. Karena secara default Ceph belum terinstall pada Proxmox, maka langkah pertama adalah mengkonfigurasi repository. Sebelum itu kita disable terlebih dahulu repository yang tidak dibutuhkan yaitu pve-enterprise. Silahkan masuk ke menu Updates > Repositories kemudian klik bagian repository pve-enterprise dan klik Disable.

2. Kemudian tambahkan repository No-Subscription dan Ceph Quincy. Masih di menu yang sama klik Add lalu tambahkan kedua repository tersebut.


3. Setelah repository sudah ditambahkan maka langkah berikutnya adalah melakukan update pada proxmox dengan menjalankan command apt update; apt dist-upgrade; melalui remote ssh atau langsung via web console proxmox.

Tahap pertama sudah selesai, sebagai catatan lakukan tahap ini di setiap node dan pastikan langkah ketiga berhasil. Lanjut ke tahap dua.

B. Install Ceph.
1. Pertama masuk ke menu Ceph lalu klik Install Ceph.

2. Kemudian akan muncul tampilan setup instalasi Ceph, silahkan terlebih dahulu versi ceph yang akan digunakan pada parameter Ceph version to install, lalu klik Start quincy instalastion. Pada tutorial ini saya menggunakan versi Quincy (17.2).

3. Selanjutnya adalah menginstall package yang diperlukan Ceph, cukup tekan enter pada keterangan Do you want to continue? dan tunggu proses ini hingga selesai. Jika sudah klik Next.

4. Langkah selanjutnya adalah konfigurasi network, silahkan masukan ip network pada parameter Public Network IP/CIDR, lalu klik Next

5. Instalasi Ceph telah selesai, klik Finish untuk menutup tampilan instalasi.

6. Berikut tampilan pada menu Ceph jika instalasi telah berhasil.

Tahap kedua telah berhasil, sebagai catatan lakukan tahap ini di setiap node. 

C. Konfigurasi Ceph Monitor dan Manager.
1. Pertama kita konfigurasi terlebih dahulu Ceph monitor. Silahkan masuk ke menu Ceph > Monitor, kemudian pada bagian monitor klik Create.

2. Tambahkan setiap node.


3. Berikut tampilan pada bagian monitor jika konfigurasi Ceph monitor sudah selesai.

4. Selanjutnya adalah mengkonfigurasi Ceph Manager. Masih di menu yang sama, klik Create pada bagian manager.

5. Tambahkan setiap node.


6. Berikut tampilan pada bagian manager jika konfigurasi Ceph manager telah selesai.

Tahap ketiga telah selesai. Untuk tahap ini cukup dikonfigurasikan pada salah satu node saja, pada tutorial ini saya mengkonfigurasinya pada node yang menjadi master cluster yaitu pve1 (max).

D. Konfigurasi OSD
1. Langkah pertama untuk mengkonfigurasi OSD silahkan masuk ke menu Ceph > OSD dan klik Create OSD.

2. Kemudian akan muncul tampilan untuk membuat OSD, tentukan terlebih dahulu disk mana yang akan dijadikan sebagai OSD pada parameter Disk. Jika sudah silahkan klik Create.

3. Tunggu prosesnya hingga selesai terlebih dahulu.

4. Berikut tampilan dari osd yang telah berhasil dibuat, konfigurasi osd bisa dikatakan berhasil apabila statusnya up/in.

Tahap konfigurasi OSD telah selesai, sebagai catatan untuk tahap ini lakukanlah pada setiap node dan kurang lebih jika sudah berhasil di seluruh node maka tampilannya seperti dibawah. Tahap selanjutnya adalah menyatukan OSD yang sudah dibuat ke sebuah Ceph pool.

E. Konfigurasi Ceph Pool
1. Langkah pertama silahkan masuk ke menu Ceph > Pools kemudian klik Create.

2. Langkah selanjutnya adalah melakukan beberapa konfigurasi pada Ceph pool. Pada tutorial ini cukup konfigurasi nama untuk pool pada parameter Name, untuk parameter yang lain cukup biarkan default saja.

3. Tunggu prosesnya hingga selesai.

4. Berikut tampilan dari Ceph pool yang telah dibuat tadi, sebagai catatan untuk tahap ini cukup dilakukan pada salah satu node saja.

Demikianlah uraian langkah-langkah untuk mengkonfigurasi Ceph storage pada Proxmox, dengan lima tahap diatas kita telah selesai untuk membuat Ceph storage pada Proxmox. Menurut saya dengan adanya fitur ini merupakan solusi apabila kita memiliki beberapa node server dan ingin memaksimalkan resource yang ada, dengan fitur ini kita bisa menghindari terjadinya single point of failure apabila terdapat salah satu node server yang bermasalah. Sekian dari saya, semoga bermanfaat. Jika terdapat kekurangan pada tutorial ini, mungkin teman-teman bisa menyampaikannya di kolom komentar ya. Terima kasih.

Referensi :

Cara Konfigurasi Cluster Node Pada Proxmox

Cara Konfigurasi Cluster Node Pada Proxmox

Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk memberikan tutorial bagaimana membuat sebuah cluster node pada sekumpulan server yang menggunakan operating system Proxmox Virtual Environment (PVE). Adapun pada tutorial kali ini saya memiliki tiga server dengan operating system Proxmox Virtual Environment versi 7.4-3. Cluster sendiri merupakan salah satu fitur yang sediakan proxmox untuk membuat grup pada sekumpulan node server fisik. Adapun kelebihan yang kita dapatkan ketika menerapkan cluster pada sekumpulan node server fisik yang kita miliki, diantaranya :
- Manajemen yang terpusat melalui web based.
- Kemudahan migrasi virtual machine dan kontainer antar server fisik.
- Proses deployment yang cepat.

Sebelum melakukan konfigurasi cluster, adapun requirement yang dapat kita lihat pada pve.proxmox.com/wiki/Cluster_Manager#_requirements dan pve.proxmox.com/wiki/Cluster_Manager#_preparing_nodes. Adapun pada tutorial kali ini saya memiliki 3 node server yang terdiri dari pve1 (max), pve2 (checo) dan pve3 (marko). Ketiga node server tersebut berada pada subnet jaringan yang sama, untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar topologi dibawah.

Baiklah tanpa berlama-lama, berikut langkah-langkah untuk mengkonfigurasi cluster node pada proxmox :
1. Langkah pertama tentukan terlebih dahulu node yang akan menjadi master, pada tutorial ini saya menjadikan pve1 (max) menjadi master. Lalu remote node tersebut via SSH atau menggunakan web console dan masukan command untuk membuat cluster, kali ini saya membuat cluster dengan nama greatest.

pvecm create [nama_cluster]

 


2. Setelah itu langkah berikutnya adalah menggabungkan node-node lain ke cluster yang telah dibuat pada node yang menjadi master tadi. Remote node tersebut via SSH atau menggunakan web console kemudian masukan command pvecm add [IP_Address_Node_Master_Cluster] untuk menggabungkan node tersebut ke dalam cluster, setelah menjalakan command tersebut masukan password root dari node yang menjadi master cluster.
Konfigurasi pada pve2 (checo).

Konfigurasi pada pve3 (marko).

3. Konfigurasi cluster sudah selesai, untuk memastikan konfigurasi berhasil kita bisa mengakses node lewat browser. Jika konfigurasi berhasil maka semua node yang telah tergabung pada cluster akan muncul.

Demikianlah uraian singkat langkah-langkah konfigurasi cluster pada proxmox. Dari konfigurasi cluster ini dapat kita kembangkan lagi untuk membuat konfigurasi cluster storage dan high avaibility (HA), jika tidak ada kendala akan saya coba untuk membuat tutorialnya. Sekian dari saya semoga tutorial ini bermanfaat, terima kasih.

Referensi :
Cara Install Proxmox VE (Virtual Environment)

Cara Install Proxmox VE (Virtual Environment)

 

Hello, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk membagikan tutorial melakukan instalasi Proxmox VE. Proxmox VE sendiri merupakan sistem operasi berbasis linux debian yang dapat digunakan sebagai platform untuk melakukan virtualisasi. Karena Proxmox VE bersifat open source, maka ia dapat menjadi alternatif pengganti VMware VSphere. Walaupun open source, Proxmox VE juga memiliki fitur-fitur yang terdapat pada platform sejenis seperti manajemen VM (Virtual Machine), container, cluster node, cluster storage, HA (High Avaibility) dll.

Sebelum melakukan instalasi teman-teman mungkin bisa memperhatikan dulu system requirement yang diperlukan oleh proxmox di proxmox.com/en/proxmox-virtual-environment/requirements. Selain itu jangan lupa untuk mendownload iso sistem operasi proxmox di proxmox.com/en/downloads. Pada tutorial ini saya menggunakan proxmox versi 7.4-3. 

Baiklah tanpa berlama-lama, jika material sudah siap berikut langkah-langkah untuk melakukan instalasi OS Proxmox VE (Virtual Environment) :
1. Langkah pertama setelah os berhasil booting adalah pilih Install Proxmox VE.

2. Langkah selanjutnya akan muncul tampilan dari End User License Agreement (EULA). Untuk melanjutkan ke langkah selanjutnya klik pilihan I agree yang berada di pojok kanan bawah.

3. Setelah itu adalah memilih disk atau media penyimpanan mana yang akan dijadikan sebagai tempat instalasi OS Proxmox VE ini. Silahkan tentukan terlebih disk terlebih dahulu, jika pada perangkat anda memiliki disk lebih dari satu. Jika sudah klik Next untuk lanjut ke langkah berikutnya.

4. Kemudian langkah berikutnya adalah memilih time zone dan keyboard layout. Silahkan masukan nama negara pada parameter Country terlebih dahulu untuk menentukan time zone, lalu sesuaikan keyboard layout yang kita inginkan pada parameter Keyboard Layout. Untuk melanjutkan ke langkah selanjutnya silahkan klik Next.

5. Kemudian langkah berikutnya adalah menentukan password untuk user root dan email untuk error alert. Untuk password silahkan isikan pada parameter password dan confirm, sedangkan email pada parameter Email. Lalu klik Next untuk lanjut ke langkah berikutnya.

6. Setelah itu langkah berikutnya adalah menentukan hostname dan konfigurasi ip address. Untuk hostname isikan pada parameter Hostname (FQDN), sedangkan untuk konfigurasi ip address isikan pada parameter IP Address (CIDR), Gateway, DNS Server. Untuk lanjut ke langkah berikutnya silahkan klik Next.

7. Selanjutnya akan muncul tampilan review konfigurasi yang sudah kita lakukan pada sebelumnya, jika dirasa konfigurasi sudah benar silahkan langsung klik Install atau klik Previous jika ingin mengubah konfigurasi pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini juga terdapat parameter Automatically reboot after successful instalation, apabila dicentang maka proxmox akan otomatis reboot jika instalasi sudah berhasil dan selesai. Jika ingin reboot secara manual silahkan hilangkan tanda centang pada paramer ini.

8. Berikut tampilan proses instalasi proxmox, silahkan tunggu hingga proses ini selesai.

9. Karena tadi saya memberikan centang pada parameter Automatically reboot after successful instalation maka OS akan otomatis reboot. Pada tahap ini silahkan cabut drive bootable dan reboot kembali perangkat anda. Jika berhasil akan muncul tampilan seperti ini, lalu pilih Proxmox VE GNU/Linux dengan menekan tombol enter untuk masuk ke dalam OS Proxmox VE.

10. Kemudian silahkan login dengan username root dan password yang sudah kita buat pada tahap sebelumnya. Jika berhasil maka berikut tampilan CLI dari proxmox.

Pada tahap ini bisa dikatakan kita sudah berhasil melakukan instalasi OS Proxmox VE. Untuk mengakses proxmox kita dapat melalui CLI atau GUI. Untuk GUI sendiri dapat diakses dengan menggunakan web browser, berikut langkah-langkahnya :
1. Langkah pertama silahkan buka web browser, kemudian masukan IP Address dengan format [IP_Address:8006]. 8006 sendiri merupakan default port dari proxmox.

2. Masukan username dan password.

3. Berikut tampilan dashboard dari Proxmox VE. Disinilah kita dapat melakukan berbagai konfigurasi Proxmox VE dengan mudah.

Demikian uraian singkat langkah-langkah melakukan instalasi Proxmox VE. Walaupun open source fitur dari proxmox sendiri tidak kalah dengan platform sejenis yang premium. Dengan fitur seperti cluster node, cluster storage, high avaibility (HA), dll. Proxmox VE sangat powefull digunakan sebagai solusi virtualisasi.

Jika terdapat kesalahan atau hal yang kurang jelas, teman-teman bisa menyampaikannya di kolom komentar ya. Semoga tutorial ini bermanfaat, terima kasih.

Referensi :
- biznetgio.com/news/mengenal-proxmox-ve